Kenapa Cabut Gigi Tidak Bisa Dilakukan Saat Sakit Gigi

Sedang Promo, CALL 0813-1491-2119, klinik gigi anak bandung selatan, klinik gigi buka dihari minggu, klinik gigi keluarga terdekat Cimahi, rekomendasi klinik gigi daerah antapani, klinik gigi bandung rating bagus, klinik pasang behel bojongsoang, klinik gigi bojongsoang, rekomendasi orthodentis bojongsoang, tempat perawatan gigi anak bojongsoang, klinik gigi terbaik di Bandung, klinik gigi terpercaya, klinik gigi bandung, dokter gigi bandung, klinik gigi cimahi, klinik gigi murah, klinik gigi terdekat, praktik dokter gigi.

Pencabutan gigi merupakan tindakan paling terakhir yang dilakukan apabila gigi sudah tidak bisa lagi dipertahankan. 

Biasanya sisa gigi tersebut sudah mengalami infeksi yang berulang dan dapat menjadi sumber infeksi baru. Misal, terdapat sisa akar gigi geraham bawah yang jika dibiarkan lama dan tidak dicabut bisa menyebabkan infeksi atau abses. 

Karenanya, cabut gigi dilakukan untuk mencegah sisa gigi tersebut menjadi sumber infeksi yang bisa menyebar. 

Umumnya, cabut gigi dilakukan dalam keadaan gigi tersebut tidak dalam keadaan sakit atau sedang mengalami peradangan. 

Meski pada beberapa kasus tertentu, pencabutan untuk menghilangkan sumber infeksi harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghilangkan sumber infeksi utamanya. 

Bahaya Jika Cabut Gigi Sembarangan

Pencabutan gigi yang sedang dalam keadaan sakit masih sering menjadi pro dan kontra. 

Sebagian besar dokter gigi berpendapat bahwa gigi yang sedang sakit tidak boleh dicabut, karena dikhawatirkan akan menjadi sumber penyebaran infeksi. 

Oleh karena itu, pencabutan sering kali ditunda dan pasien diresepkan obat-obatan antibiotik terlebih dulu (disebut premedikasi). Setelah rasa sakit gigi mereda, barulah gigi tersebut dicabut.

Bahaya lainnya jika mencabut gigi yang sedang sakit, yaitu tidak bisa bekerjanya suntikan anestesi (bius) pada area yang mengalami peradangan. Akibatnya, pasien tidak akan merasa kebal dan akan terus merasa sakit walaupun sudah disuntik berulang kali. 

Menurut ahli, hanya ada dua kondisi di mana pencabutan gigi dapat ditunda dan dilakukan tindakan premedikasi terlebih dulu.

  • Jika anestesi yang memadai tidak dapat dicapai. Pada kasus infeksi gigi geraham yang dianestesi dengan teknik blok mandibula, tingkat kegagalan anestesi cukup tinggi karena ini tergolong teknik yang sulit. 
  • Yang kedua, apabila akses untuk melakukan anestesi tidak memadai. Misalnya pada kasus di mana pasien tidak dapat membuka mulut cukup lebar.

Kondisi Gigi yang Harus Segera Dicabut

Walaupun demikian, ada kondisi di mana kasus gigi yang sakit masih boleh dilakukan pecabutan. 

Berikut adalah beberapa kondisi gigi yang harus segera dicabut: 

  • Gigi yang terlihat dari rontgen memiliki abses atau infeksi yang terbatas di daerah ujung akar. Pada kasus ini, pencabutan dapat dilakukan tanpa perlu premedikasi terlebih dulu. 
  • Gigi yang sudah sangat goyang, sehingga mengganggu pasien dan terasa sakit saat mengunyah makanan. 
  • Gigi yang mengalami infeksi akut dan sakit jika diperiksa tekan. Pencabutan ini dapat mencegah infeksi lebih lanjut dan mencegah ketidaktepatan pemberian antibiotik terhadap pasien. 

Namun, keputusan dokter gigi untuk tetap mencabut gigi pasien yang sedang sakit perlu dilandasi dengan pemahaman mendalam tentang diagnosis gigi dan riwayat umum pasien. 

Oleh karena itu, jika kamu mengalami sakit gigi, terutama yang tidak hilang dalam 3 hari walaupun sudah minum obat pereda sakit, segeralah periksakan ke dokter gigi. Dokter akan memeriksa kondisi gigi tersebut dan mencari tahu sumber penyebabnya. 

Apabila memang terdapat lubang gigi, maka akan dilakukan penambalan gigi. Namun, jika lubang gigi sudah mencapai bagian saraf, perawatan saraf gigi diperlukan untuk mengatasinya. 

Untuk informasi lebih lanjut anda bisa menghubungi Call Center utama kami https://wa.me/6281314912119 atau kunjungi Instagram kami https://instagram.com/tamidentalcare?igshid=MzNlNGNkZWQ4Mg==

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *